Sahabatku
Aku bangga koleksi bukumu terus bertambah
Di rumahmu ada saja buku baru dengan cover-nya yang lucu
Berjejer, tertata rapi di lemari bukumu yang bagus
Sambil bersenandung kecil, kau bersihkan debu-debunya setiap pagi
Buku-bukumu sungguh terawat
Lemarinya yang dicat putih pun makin mengkilap saja
Rupanya kau seorang pecinta buku sejati
Olala alangkah senangnya hatiku
Tapi sahabatku
Jangan simpan terus diriku di sana
Aku bisa gabut. Sebab diriku bukan macam boneka barby,
Jambangan bunga dan pas bunga,
bukan pula macam lukisan elok yang sedap dipandang mata
O.. diriku bukan pajangan, sayang
Bukan. Bukan. Bukan
Sahabatku setiaku
Jika kau pergi ke taman-taman kota yang indah dan sejuk
Kau ingin santuy-santuy di sana
Ingat, bawalah selalu diriku
Simpan dalam tas punggungmu itu
Ketika kau duduk di bawah pohon Ki Hujan sambil mendengar kicauan burung-burung dan menikmati kesiur angin gunung, bacalah diriku dengan hatimu
Kalau suatu saat kau ada di kafe, duduk di kursi sambiil minum mixue
Mendengarkan alunan musik yang tenang, kau jangan larut dan terus melamun
Ambillan diriku dari tas punggungmu itu, lalu bacalah diriku perlahan-lahan
Begitu pun jika kau tamasya liburan sekolah
Naik bus, naik kapal atau naik pesawat,
Jangan lupa, bawalah aku.
Ah.. kau jangan main hanphone melulu
Tapi bacalah halaman demi halaman diriku dengan penuh penghayatan
Sahabatku
Aku ini laksana akar
Dapat menumbuhkan batang-batang pohon yang kering hidup dan kuat,
Menumbuhkan banyak ranting dengan daun-daunnnya dan buah-buahannya yang lebat
Bagi manusia aku adalah samudera ilmu
Sahabat setiaku
Terimakasih kau telah membaca diriku
Waktumu tak ada yang sia-sia
Simpanlah ilmuku dalam hati dan pikiranmu
Yakinlah, dengan ilmu hidupmu akan lebih bagus
Jiwamu tenang dan
Bahagia
Parakansaat Bandung 2023
Budi Sabarudin adalah seorang penyintas stroke. Bukunya yang telah terbit “Si Lidah Emas Dirampok Begal”. Budi tinggal di Bandung.