BANTENNOW.COM, BANDUNG — Dalam suasana penuh kehangatan dan keberkahan, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) BUDI EUY pada malam Jumat lalu, Kamis (27/7/2023) malam, usai matahari mulai tenggelam. Sorak riuh anak-anak TBM dan para orang tua memenuhi ruangan saat mereka menggelar yasinan bersama yang begitu berarti.
Nyimas Titih Nugraha, sebagai istri Budi, turut berperan penting dalam mendukung upaya menjaga tradisi keagamaan di lingkungan mereka. Dukungan dan kesatuan antara suami dan istri dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak adalah hal yang sangat berarti dan mampu membentuk karakter kuat dalam keluarga.
Program Kelas Mengaji di TBM BUDI EUY menyediakan momen spesial bagi anak-anak. Pada hari tersebut, yang seharusnya dipimpin oleh ustad Upit, namun karena ada agenda tak terduga, Ustazah Santi mengambil alih pimpinan dengan penuh semangat.
Ia berhasrat untuk menghidupkan tradisi yasinan di lingkungan tempat tinggalnya di Parakansaat Bandung. Alasannya sangat bermakna, karena dia menyadari betapa teknologi canggih dan kehidupan liberal dapat membahayakan generasi muda. Ia ingin anak-anak tetap dekat dengan Al Quran, memupuk kesalehan ritual dan sosial sebagai landasan kuat menghadapi tantangan zaman.
“Saya ingin sekali menghidupkan tradisi yasinan tersebut di tempat tinggal saya saat ini di Parakansaat Bandung, agar anak-anak di sekitar rumah saya selalu dekat dan bahkan bersahabat dengan Al Quran, agar dalam hidup mereka tumbuh kesalehan ritual dan sosial” ujar Budi Euy.
Setiap bada magrib, suasana di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) BUDI EUY ramai oleh hadirnya anak-anak. Mereka datang dengan penuh antusiasme, laki-laki dan perempuan, setelah mandi, bersih, dan berpakaian muslim.
Mendengar suara riuh anak-anak yang berkumpul di sana, ketika mereka bersemangat membaca ayat-ayat suci Al Quran, sungguh menggetarkan hati. Bersama-sama, mereka melantunkan surat-surat pendek dengan penuh khidmat, diselingi dengan indahnya sholawatan dan nadoman lainnya.
“Saya seringkali membayangkan, ketika anak-anak itu mengaji di rumah saya, maka para malaikat berdatangan mendoakan kami semua” tuturnya.
Budi Euy mengungkapkan perasaannya dengan ungkapan yang dalam dan syahdu. Mendengar ayat-ayat suci Al Quran memberikan ketenangan, kebahagiaan, dan kehangatan bagi otak, hati, dan jiwa.
Semua yang berkunjung ke rumahnya pun merasa diterima dengan hangat dan damai. Ini adalah kenikmatan yang tiada tara, tak tergambarkan dengan kata-kata.
“Sudah sejak lama saya punya impian yang sangat besar. Yakni di rumah saya ingin sekali ada pengajian anak-anak. Ternyata anak-anak selalu antusias belajar mengaji. Ini saya jadikan momentum untuk saya dan keluarga belajar mengaji lagi ; memperbaiki yang kurang dalam bacaan dan menambah ilmu mengaji” ucapnya.
Budi mengutip dawuh Nabi Muhammad SAW tentang keutamaan belajar dan mengajarkan Al Quran. Pesan agung ini menambah kekayaan cerita dan mengingatkan kita akan pentingnya menumbuhkan cinta terhadap Al Quran dan mengajarkannya kepada generasi penerus.
“Saya ingat dengan dawuh Nabi Muhammad SAW ; Dari Utsman RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)”, tutupnya. (sdr)