BANTENNOW.COM, PAMULANG – Mengajak siswa menulis cerita pendek (cerpen) bukan pekerjaan mudah. Namun bagi guru yang punya mental penyabar sekaligus pejuang, hal itu bisa menjadi sesuatu yang sangat mengasyikan.
Eti Muhammad, salah satu guru Bahasa Indonesia di MTs 1 Tangerag Selatan (Tangsel), selalu merindukan siswa-siswinya memiliki karya tulis berupa cerpen. Ia pun tak henti-hentinya berjuang memotivasi siswa dan memberikan ilmu menulis cerpen.
Namun diakuinya menulis cerpen bukan seperti tukang sulap. Misalnya, hanya dengan kekuatan kata gaib abrakadraba, cerpen bisa lahir. Namun membutuhkan ekstra sabar dalam memotivasi dan membimbing mereka agar mereka mau menulis dengan bahagia.
Ibu guru yang ramah dan murah senyum ini, menyadari betul melahirkan cerpen membutuhkan proses dan tidak mungkin bisa dilakukan dengan cara-cara instan seperti membuat Indomie. Karena itu, ia terus berada di belakang para siswa dan mendorong para siswa agar mampu melahirkan karya secara kreatif.
