Verifikasi dan Validasi Data, Maesyal Rasyid: Jangan Ada Anak yang Putus Sekolah

oleh -617 Dilihat
oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid

BANTENNOW.COM — Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, menekankan pentingnya mencegah anak-anak putus sekolah di wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan saat acara sosialisasi di Hotel Yasmine, Kecamatan Curug, Senin (13/11/23).

Proses verifikasi, dan Validasi data anak putus sekolah dan anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Tangerang sangat penting, Sekda mengajukan permintaan agar tidak ada lagi anak-anak yang terputus dari pendidikan.

“Saya minta jangan terjadi lagi anak-anak di Kabupaten Tangerang yang putus sekolah karena pendidikan merupakan hal yang penting bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” pinta Sekda Moch Maesyal Rasyid.

Sekda Moch Maesyal Rasyid memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan sosialisasi dan verifikasi data tersebut. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data yang valid mengenai jumlah anak yang putus sekolah dan tidak sekolah di Kabupaten Tangerang.

Data yang akurat melalui Pusat Data Teknologi dan Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diharapkan dapat membantu Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dalam mengidentifikasi hambatan dan merancang solusi yang tepat.

“Saat ini telah berjalan pendataan secara menyeluruh melalui Pusdatin Kemendikbud dan Program Pendidikan Kesetaraan Tingkat Desa (Pakades) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Dengan Program Pakades ini akan kita kolaborasikan agar angka putus sekolah di Kabupaten Tangerang segera dituntaskan,” ujarnya.

Pendataan menyeluruh telah dilakukan melalui Pusdatin Kemendikbud dan Program Pendidikan Kesetaraan Tingkat Desa (Pakades) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Sekda menyatakan bahwa kolaborasi dengan Program Pakades akan menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan putus sekolah di wilayah tersebut.

“Saya berharap sosialisasi ini diikuti dengan baik oleh para operator, yang nantinya setiap desa dapat memiliki data yang akurat mengenai data pendidikan di desa, dan dapat mengentaskan angka putus sekolah di setiap desa,” harap Maesyal.

Dalam konteks ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana, mengungkapkan data alarm dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) yang mencatat angka drop out atau lulus tidak melanjutkan mencapai 21.829 peserta didik dari SD hingga SMA pada Oktober 2023. Dalam menghadapi tantangan ini, Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) untuk melaksanakan kegiatan penuntasan angka putus sekolah.

“Dinas Pendidikan berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang akan memberikan program beasiswa pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C yang diprioritaskan untuk anak usia 7 sampai dengan 21 tahun,” jelas Dadan Gandana.

“Serta masyarakat usia diatasnya melalui program Pendidikan Kesetaraan Tingkat Desa (PAKADES) yang merupakan implementasi ‘Desa Peduli Pendidikan’ yang telah dicanangkan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,” tambahnya.

Dadan Gandana menyebutkan bahwa program beasiswa pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C akan difokuskan untuk anak usia 7-21 tahun dan masyarakat di atasnya melalui program Pendidikan Kesetaraan Tingkat Desa (Pakades).

Dia juga menyoroti beberapa faktor penyebab tingginya angka putus sekolah, seperti ketidakpahaman proses kepindahan peserta didik ke sistem Dapodik dan kendala lain seperti kesalahan penginputan data.

“Hal ini masih terjadi, masalah kesalahan menginput ataupun meneruskan kejenjang berikutnya yang tidak terkoneksi di sistem Dapodik, padahal mereka masih melanjutkan sekolah,” jelasnya.

Program kolaborasi melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kementerian Agama, Dinas Sosial, DP3A, Diskominfo, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Pemerintahan Kecamatan, dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Tangerang.

“Selain kolaborasi dengan sesama OPD, kami pun memandang perlu adanya dukungan dari unsur organisasi dan instansi yang akan berkaitan dengan pelaksanaan program Pakades ini,” tandasnya.

Unsur Perguruan Tinggi, Kepala Satuan Pendidikan Negeri seperti MKKS, K3S, dan UPT SKB Kabupaten Tangerang juga turut serta dalam upaya ini. Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah putus sekolah di Kabupaten Tangerang.

“Diantaranya Forum Camat, APDESI, FK-PKBM, Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Kabupaten Tangerang, Unsur Perguruan Tinggi, Kepala Satuan Pendidikan Negeri seperti MKKS, K3S, dan UPT SKB Kabupaten Tangerang,” tutup Dadan. (sdr)

Cek berita dan artikel Banten Now yang lain di: Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.