BANTENNOW.COM, KOTA TANGERANG – 1 Desember 2017 lalu, sejumlah warga Tangerang membentuk komunitas Aing Tangerang. Mereka ingin melestarikan dan menyelamatkan Bahasa Sunda Tangerang karena bahasa tersebut nyaris punah ditinggalkan para penuturnya.
“Jujur saja, Bahasa Sunda Tangerang sudah jarang digunakan anak-anak muda Tangerang di era milenial ini. Mereka malah lebih senang berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia,” ungkap Ketua Aing Tangerang Korwil Kota Tangerang, Ajat Sudarajat, Jumat (28/8/2020).
Baca Juga: Skateboard Kedaung Tak Kenal Kapok
Ketika ditanya mengapa generasi milenial enggan menggunakan Bahasa Sunda Tangerang, Ajat Sudrajat atau biasa dipanggil Amang Bucek ini mengatakan ada kesan menggunakan Bahasa Sunda Tangerang itu kuno.
Alasannya lainnya menurut Bucek, Bahasa Sunda Tangerang sering disebut-sebut bahasanya kasar, apalagi oleh orang-orang wetan seperti Bandung dan sekitarnya. “Menurut mereka bisa saja seperti itu, tapi menurut kami tidak begitu,” ungkap dia.
