Beberapa tersangka teroris yang diduga tersangkut jaringan teroris JAD Kalimantan Selatan diringkus polisi. Dari rilis yang disampaikan Biropenmas Divhumas Polri diungkapkan terduga teroris ditangkap di sejumlah tempat di Kalimantan Selatan.
1. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
Pada hari Jumat, 5 Juni 2020 pukul 07.10 Wita Densus 88 telah menangkap 1 orang terduga teroris berinisial AS (33) di wilayah Baru Gelang, Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Berdasarkan hasil penyelidikan AS termasuk dalam anggota JAD Kalimantan Selatan yang berperan memberikan ide kepada tim amliyah. Tim ini melaksanakan aksi penyerangan dengan target anggota Polisi dan kantor Polisi.
AS diduga mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliyah penyerangan Polsek Daha Selatan dan telah membai’at 4 anggota lainnya an. MZ, N, AR dan AS.
2. Banjar Baru, Kalimantan Selatan
Pada hari Jumat, 5 Juni 2020 pukul 00.45 Wita Densus 88 telah menangkap 1 orang terduga teroris berinisial TA (24) di wilayah Laktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
TA berperan dalam membentuk tim kecil JAD (tim amaliyah), memberikan uang Rp. 500.000,- untuk pembuatan pedang Samurai juga telah membai’at anggota JAD Kalsel.
TA mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliyah penyerangan Polsek Daha Selatan dan telah membai’at 5 anggota lainnya an. MZ, AR, AS, AN, dan MR
Sebelumnya, Brigadir Leonardo Latupapua yang merupakan anggota Polsek Daha Selatan menjadi korban penyerangan terhadap Orang Tak Kenal (OTK). Leonardo tewas setalah diserang menggunakan samurai pada Senin (1/6) sekitar pukul 02.15 Wita.
Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan, Kombes Mochamad Rifai, mengatakan selain Leonardo, satu anggota polisi lainnya juga menjadi sasaran.
“Pria tersebut menyerang dengan melakukan pembacokan menggunakan samurai yang mengakibatkan dua anggota polisi terluka, satu di antaranya meninggal dunia,” kata Rifai dalam keterangannya, Senin (1/6).
Petugas yang ada di lokasi mengambil tindakan tegas. Setelah sebelumnya memperingatkan agar menyerahkan diri, namun peringatan itu tak diindahkan pelaku.
Kronologis Penyerangan
Rifai menjelaskan, sebelum pelaku melakukan penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang bertugas, terduga pelaku lebih dulu membakar sebuah mobil patroli Polsek Daha Selatan.
“Dari informasi yang diberikan, peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 02.15 Wita. Mulanya, pelaku lebih dulu melakukan pembakaran mobil patroli Polsek Daha Selatan yang kemudian ia melakukan penyerangan kepada petugas menggunakan sebilah samurai,” jelasnya.
Setelah menyerang Leonardo dengan menggunakan samurai hingga tewas, pelaku kembali menyerang anggota polisi lainnya. Atas penyerangan itu, anggota mengalami luka sabetan.
“Usai melukai seorang petugas hingga meninggal dunia, pelaku kemudian melakukan penyerangan kepada anggota lainnya hingga membuat luka bacok atau tebasan,” ucapnya.
Tak lama berselang, anggota dari Polres Hulu Sungai Selatan mendatangi lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan peristiwa tersebut. Sesampainya di lokasi, polisi langsung melakukan penangkapan dan pelaku melawan.
“Pelaku yang bersembunyi di ruangan Unit Reskrim Polsek Daha Selatan dapat segera dilumpuhkan oleh anggota polisi lain yakni personel Polres Hulu Sungai Selatan dan meninggal dunia di rumah sakit,” ungkapnya.
(Sumber petikan : Biropenmas Divhumas Polri)