BANTENNOW.COM, BANDUNG — Ratusan siswa SMPN 55 Kota Bandung antusias berkumpul untuk menyaksikan sebuah cerita yang begitu inspiratif di Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/9/2023).
Budi Sabarudin, seorang penyintas stroke, datang untuk membawakan dongeng yang tak terlupakan. Ini adalah bagian dari program “Sang Penyintas Stroke Sedekah Dongeng Keliling Bandung”.
Dalam sebuah perbincangan dengan wartawan setelah mendongeng, Budi mengungkapkan betapa istimewanya kunjungannya ke sekolah ini. Ini adalah sekolah pertama yang ia kunjungi, dan ia berjanji akan mengunjungi lebih banyak sekolah, lembaga, atau komunitas di masa depan.
“Ini sekolah yang pertama kali yang saya kunjungi. Setelah ini, akan ada sekolah, lembaga atau komunitas lain yang akan saya kunjungi,” kata Budi yang juga seorang wartawan media bantennow.com.
Yang membuat kunjungan ini semakin luar biasa adalah fakta bahwa Budi tidak meminta bayaran atas apa yang ia lakukan. Baginya, ini adalah sebuah bentuk kerja sosial yang ia niatkan sebagai ibadah kepada Allah.
Budi menceritakan tentang perjuangannya dalam melawan efek stroke yang memengaruhi tubuhnya. Ia aktif melatih organ-organ tubuhnya untuk menghindari kebekuan dan kekakuan yang bisa muncul akibat penyakit tersebut. Salah satu cara yang ia pilih untuk melatih dirinya adalah dengan mendongeng, suatu aktivitas yang sangat ia cintai.

“Syaraf motorik dan sensorik saya harus terus menerus dilatih atau digerakkan. Salah satu caranya dengan mendongeng, karena dongeng adalah aktifitas yang saya sukai. Mudah-mudahan cara ini diridhoi Allah sehingga saya bisa sembuh total dari sakit stroke ini,” paparnya.
Ia berharap bahwa metode ini akan diberkati oleh Allah dan membantu dalam pemulihannya. Dengan kunjungannya ke sekolah, Budi berharap dapat menginspirasi para siswa bahwa meskipun tubuh bisa sakit, jiwa, hati, dan imajinasi harus tetap sehat dan merdeka agar tetap aktif dan kreatif.
“Tubuh siapapun bisa sakit, seperti tubuh saya yang sakit stroke. Tapi jiwa, hati dan imajinasi saya harus tetap sehat dan merdeka agar saya dapat tetap aktif dan kreatif”, tuturnya.
Ditempat yang sama, Endang Agus Setiawati, Wakil Kepala Sekolah bidang kehumasan, menyatakan betapa langka dan berharga kegiatan yang dilakukan Budi Sabarudin. Ia berharap para siswa benar-benar meresapi pelajaran dari kunjungan ini.
“Saya harap para siswa sungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini,” paparnya.
Sementara itu, Rahmat Suprihat, guru Bahasa Indonesia, menganggap kegiatan ini sarat makna dan nilai-nilai yang akan memberikan inspirasi kepada para siswa untuk tetap semangat, bahkan dalam situasi sulit sekalipun.
“Kegiatan ini sarat makna dan nilai-nilai. Saya berharap dari kegiatan ini dapat menginspirasi para siswa, yang sakit saja masih tetap semangat, apalagi yang sehat harusnya lebih semangat lagi,” ucapnya (sdr)