Kabupaten Tangerang Sukses Reduksi Angka Stunting dan Keluarga Berisiko Stunting

oleh -352 Dilihat
oleh
Cek Kesehatan Anak

BANTENNOW.COM, TANGERANG — Pemerintah Kabupaten Tangerang berhasil mengurangi 232 ribu kasus keluarga berisiko stunting. Angka stunting telah menurun menjadi 5.200 kasus dengan persentase sekitar 2,7 persen pada tahun 2023, menunjukkan penurunan yang signifikan.

Pada tahun 2021, terdapat 16.000 kasus, yang kemudian turun menjadi 9.000 kasus pada tahun 2022. Ini adalah indikasi positif bahwa program Keluarga Berencana di wilayah tersebut mungkin telah berhasil meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan keluarga.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi, menyampaikan penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus terkait program Keluarga Berencana di kabupaten tersebut, yaitu dari 16.000 kasus pada tahun 2021 menjadi 9.000 kasus pada tahun 2022.

“Angka tersebut menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Dari data yang ada, pada tahun 2021 tercatat ada 16.000 kasus, sedangkan pada tahun 2022 angka tersebut turun menjadi sebesar 9.000 kasus,” ujar dr. Hendra, Senin (6/11/2023).

Kolaborasi dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak telah menjadi kunci kesuksesan dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang. Angka keluarga berisiko stunting juga mengalami penurunan sebanyak 232.000 kasus, turun dari 350.000 kasus pada tahun 2022 menjadi 118.000 kasus.

“Turunnya angka keluarga berisiko stunting merupakan upaya penanganan yang dilakukan dengan melibatkan berbagai perangkat daerah terkait. Jumlah tersebut yang saat ini juga sedang kita upayakan penanganan agar anaknya tidak menjadi stunting,” ungkapnya.

Keluarga berisiko stunting merupakan keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting, seperti kondisi keuangan yang kurang memadai, pendidikan orang tua yang rendah, lingkungan sanitasi yang buruk, dan air minum yang tidak layak.

Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk terus mengupayakan penurunan angka keluarga berisiko stunting hingga di bawah 50.000 kasus, dengan harapan dapat mencegah lahirnya anak-anak yang mengalami stunting.

Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika mereka atau keluarga mereka berisiko stunting, sehingga dapat menerima pendampingan dari tim yang ada di desa atau kelurahan mereka. (sdr)

No More Posts Available.

No more pages to load.