BANTENNOW.COM, TANGERANG — Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, telah menjadi narasumber dalam sebuah acara yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membahas koordinasi terkait pengelolaan sampah melalui Refuse Derived Fuel (RDF) dan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
Dalam acara yang dihadiri oleh Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, Arief berbagi pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dalam mengelola masalah sampah di Kota Tangerang.
Arief menyatakan bahwa Kota Tangerang menghadapi masalah serius terkait jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya, yang mencapai sekitar 2000 ton. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan sektor-sektor beragam yang semakin meningkat di Kota Tangerang.
“Hari ini sampah di Kota Tangerang per harinya mencapai 2000 ton, akibat pertumbuhan berbagai sektor yang semakin tinggi di Kota Tangerang,” beber wali kota, dalam acara yang berlangsung di Auditorium Randi Yusuf, Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Senin (6/11).
Dalam kesempatan tersebut, Arief juga menjelaskan berbagai teknologi yang telah digunakan dalam upaya pengelolaan sampah, termasuk penggunaan RDF.
Namun, akibat masuknya Kota Tangerang dalam proyek strategis nasional, fokus utama pemerintah kota saat ini adalah mengubah sampah menjadi energi listrik (PSEL).
“Saat ini kami berusaha untuk melaksanakan PSEL, meskipun banyak kendala,” jelasnya.
Arief juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengatasi permasalahan sampah di daerahnya. Ia menekankan bahwa perlu adanya dukungan dan keterlibatan dari pemerintah pusat untuk membantu menyelesaikan masalah ini, serta pentingnya kerjasama dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani permasalahan sampah tersebut.
“Banyak hal yang butuh komitmen dan juga koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk mengatasi masalah persampahan ini,” ujar Arief. (tw)