SERANG, (BN) – Mengisi tahapan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Serang ke-12 tahun 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, gelar ‘Serang Fair’. Acara akan dilaksanakan di Alun-alun Barat, Kota Serang, pada 22-26 Agustus 2019.
Walikota Serang Syafrudin berharap, Serang Fair bisa dimaksimalkan sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat, mengenai apa saja pembangunan yang sudah dicapai oleh Pemkot Serang serta bisa menarik investor.
“Harapan yang paling utama adalah bisa menarik investor ke Kota Serang, sehingga Kota Serang bisa terbantu oleh investor untuk membangun Kota Serang,” kata Syafrudin, ditemui di kantor DPUPR Kota Serang, Rabu (21/8/2019).
Investor ini, lanjut Syafrudin, tidak hanya membuka investor dari daerah saja melainkan dari asing pun dirinya akan mensupport dan mempermudah perijinannya.
“Tidak ada batasan untuk investor, mau asing atau lokal silahkan datang ke sini (Kota Serang),” katanya.
Sedangkan untuk persiapan Serang Fair sendiri, dirinya belum mengetahui jelas kegiatannya seperti apa.
“Sudah fix empat hari,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkopukm) Kota Serang Yoyo Wicahyono mengatakan, acara Serang Fair siap dilaksanakan.
Sebelum acara dimulai, jelasnya, akan ada pawai budaya, yang dilanjutkan dengan tarian budaya dan panggung hiburan.
Kemudian ada beberapa pengisi konten hingga empat hari kedepan sampai penutupan acara.
“Karena era milenial, kami juga menyediakan untuk photo booth dan pojok charger disetiap sudut area Serang Fair. Jadi ini kami buat seperti PRJ mini yang ada di Kota Serang,” kata Yoyo.
Ia juga menargetkan diatas Rp10 miliar transaksi dari pengunjung yang datang ke acara Serang Fair pada 22 hingga 26 Agustus mendatang.
Sebelumnya ditahun lalu, transaksi pengunjung hanya sekitar Rp 9 miliar.
Melalui blok khusus untuk pengembang perumahan, ia optimis bisa mencapai target.
Karena menurutnya, itulah yang mendongkrak transaksi selama pameran berlangsung.
“Kalau kemarin itu terhitung Rp 9 miliar, semoga di tahun ini transaksi bisa mencapai lebih dari Rp 10 miliar. Targetnya itu memang diatas dari Rp 10 miliar transaksi di tahun ini. Nanti ada blok khusus bagi pengembang perumahan, kan itu yang mendongkrak transaksi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, Serang Fair kali ini, pihaknya juga akan ikut mensosialisasikan gerakan non tunai.
“Jadi, ada hal khusus yang diberlakukan dalam acara, yakni dengan membiasakan masyarakat Kota Serang untuk melakukan transaksi menggunakan uang elektronik atau non tunai, dengan mengunduh aplikasi dari vendor yang telah bekerjasama,” jelasnya.
Namun, masih kata Yoyo, karena sifatnya hanya himbauan, jadi pihaknya pun tidak memaksa pengunjung untuk mengunduh aplikasi uang eletronik yang digunakan untuk bertransaksi.
Akan tetapi, ia menawarkan uang kembali dan hadiah apabila pengunjung menggunakan aplikasi tersebut untuk bertransaksi.
“Kami berharap ini bisa berjalan, sehingga masyarakat terbiasa dengan berbelanja menggunakan non tunai. Kami juga akan beri cashback (uang kembali) atau reward (hadiah) bagi yang menggunakan aplikasi. Kalau tidak salah itu namanya cash-e,” katanya.
Sedangkan untuk pameran, ia menjelaskan, dikhususkan untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemerintahan Kota Serang.
Sedangkan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM), disediakan bagi pelaku usaha dari luar daerah atau umum.
“Juga untuk instansi vertikal yang ada di Kota Serang. Seperti Badan POM, kemudian perbankan, ada dealer motor juga nanti,” jelasnya.
Pihaknya juga memfasilitasi 50 stand bagi yang ingin mengikuti pameran.
“Untuk anggaran seingat saya itu EO (Event Organizer) Rp 190 juta, untuk dekorasi dan lainnya itu berbeda lagi. Tapi kalau anggaran keseluruhan, itu ada di PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan),” katanya.