TIGARAKSA, (BN) – Hari raya Idul Adha 1440 H, dilaksanakan khidmat di masjid Agung Al amjad, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, Minggu, (11/8/19). Idul Adha, tahun ini Pemkab Tangerang serahkan 30 sapi kurban tersebar di 29 kecamatan yang ada.
Tampak salat Sholat Idul Adha di Masjid Al Amjad, Wakil Bupati Tangerang Mad Romli, Sekeretaris Daerah Moch. Maesyal Rasyid, Ketua MUI Kabupaten Tangerang KH. Uwes Nawawi sekaligus memimpin khutbah Idul Adha.
“Hari raya Qurban ini merupakan sejarah katauladanan Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi ismail. Sebagai wujud ketaqwaannya kepada Allah SWT, yang patut kita contoh,” ungkap Uwes Nawawi dalam khutbahnya.
Qurban secara harfiah memiliki arti hewan sembelihan, lanjut Uwes. Ibadah qurban (kurban) adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang merupakan salah satu bagian dari syiar Islam yang disyariatkan dalam Al Quran.
“Selain memupuk rasa sosial, Qurban sendiri sekaligus menyembelih sifat-sifat binatang dalam diri manusia agar lebih bertaqwa,” ucapnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemkab Tangrang memberikan Bantuan Hewan Qurban sebanyak 30 ekor yang diditribusikan kepada DKM masjid yang ada di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tangerang.
“Tahun ini kita berikan bantuan hewan Qurban sebanyak 30 ekor. Semua dibagikan disetiap masjid di 29 kecamatan termasuk Masjid Agung al amjad,” terang Wabup, Madromli.
Sekretaris Daerah menambahkan, bantuan hewan qurban tersebut merupakan wujud hadirnya pemerintah ditengah-tengah masyarakat, saling berbagi mengingatkan masyarakat agar lebih sabar dan bersyukur mengarungi kehidupan dimasyarakat.
“Setiap tahun rutin kita bagikan hewan qurban. Ini merupakan wujud nyata syiar islam dan mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang religius,” ucap Sekda yang juga berqurban di maajid Al Amjad.
Dimasjid Agung Al Amjad sendiri ada tujuh hewan qurban diantaranya, bantuan Pemkab Tangerang satu ekor, keluarga Bupati Tangerang A. Zaki Iskanda satu ekor sapi, Wakil Bupati Tangerang H. Mad Romli satu ekor, Sekretaris daerah satu ekor, jajaran Setwan satu ekor dan masyarakat dua ekor.