JAKARTA — Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (Perumdam TKR) Kabupaten Tangerang mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Air Minum, Limbah, dan Sanitasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah. Acara ini berlangsung di Aston Pluit Hotel and Residence, Jakarta Utara, Rabu (17/07/2024).
Tema rakor kali ini adalah “Penguatan Kelembagaan BUMD Air Minum dalam Rangka Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)”.
Rakor bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan dan memetakan kebutuhan air minum di berbagai daerah, dengan dukungan dari banyak pihak serta sumber pembiayaan lainnya untuk meningkatkan sektor penyediaan air minum.
Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah telah menetapkan target untuk bidang air minum dan sanitasi yaitu 100% akses air minum layak, 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan.
Berdasarkan data tahun 2022, pencapaian akses air minum layak telah mencapai 91,05%, akses air minum aman mencapai 11,8%, dan akses air minum perpipaan mencapai 19,47%.
Direktur Utama Perumdam TKR Kabupaten Tangerang, Sofyan Sapar, yang menjadi narasumber dalam acara ini, mengatakan bahwa pihaknya berperan aktif dalam peningkatan penyelenggaraan SPAM. “Kami akan mendorong pelayanan air bersih kepada masyarakat, salah satunya dengan menggunakan water meter digital,” ucapnya.
Dengan adanya water meter digital atau Smart Meter, pembacaan meteran air menjadi lebih mudah dan dapat memberikan informasi secara langsung saat terjadi aliran air yang tidak wajar atau kebocoran.
Hal ini memungkinkan petugas untuk segera melakukan identifikasi dan penanganan lebih lanjut, serta meminimalisir tingkat kehilangan air (Non Revenue Water/NRW).
“Saat ini, tingkat kehilangan air berada di angka 15,4%, yang merupakan nilai di bawah 20%,” jelas Sofyan.
Sofyan juga menekankan pentingnya transformasi teknologi pada BUMD air minum, dengan menerapkan Smart Water Grid Management yang berbasis Teknologi Informasi.
“Dengan menggunakan Smart Water Grid Management, diharapkan pengelolaan SPAM dapat menjadi lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan dan dapat diimplementasikan oleh seluruh perusahaan air minum di Indonesia,” tuturnya.
Dalam rakor tersebut, Sofyan juga menyampaikan bahwa pemerintah harus mendorong percepatan penetapan single tarif untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) se-Indonesia.
Selain itu, ia membahas pentingnya meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di BUMD air minum. Perumdam TKR memiliki Tirta Kerta Raharja Training Center (TKR TC) yang berfungsi untuk meningkatkan kompetensi SDM melalui Learning Management System (LMS).
“Dengan mengikuti lembaga diklat ini, kualitas SDM pegawai akan meningkat, sehingga BUMD air minum bisa lebih maju dan berkembang ke depannya,” ujar Sofyan.
Untuk informasi, dalam rakor BUMD itu juga turut disampaikan beberapa hal seperti pemenuhan kebutuhan air minum, yang merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah untuk memenuhinya dengan bekerja sama dengan perusahaan air minum di daerah masing-masing.
Serta pembahasan terkait pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) atau WTP (Water Treatment Plant), sumber air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan beberapa pembahasan lainnya terkait SPAM. (sdr)