BANTENNOW.COM, TIGARAKSA – Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menghadiri kegiatan monitoring dan evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting (P3S) serta pengentasan kemiskinan ekstrem di Kantor Kecamatan Tigaraksa, Selasa (23/09/2025).
Acara tersebut diikuti oleh unsur Forkopimcam, jajaran Dinas DPPKB, kepala desa, ketua TP PKK desa dan kelurahan, kader Posyandu, serta tenaga kesehatan.
Dalam kesempatan itu, Wabup Intan menyampaikan apresiasi atas capaian signifikan yang diraih Kecamatan Tigaraksa dalam menurunkan angka stunting hingga 24 persen—dari 2.151 kasus menjadi 1.632 kasus.
Bacaan Lainnya:
“Capaian ini patut diapresiasi. Namun data tetap harus dipilah lebih rinci, agar dapat dibedakan mana kasus stunting dan mana yang termasuk gizi buruk. Dengan demikian, langkah intervensi yang diambil dapat lebih tepat sasaran,” ujar Wabup Intan dalam arahannya.
Intan menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh dan pemantauan berkala agar upaya intervensi benar-benar memberikan dampak nyata di lapangan.
Ia juga menekankan perlunya kewaspadaan terhadap dinamika global, seperti ketidakpastian ekonomi dan pemutusan hubungan kerja, yang bisa memicu kemiskinan ekstrem.
“Saya minta kepada pemerintah kecamatan, desa, kelurahan dan para kader untuk lebih aktif melakukan pemberdayaan masyarakat agar tetap memiliki penghasilan tambahan melalui pelatihan usaha, pemanfaatan potensi lokal, serta kerja sama dengan pihak swasta,” imbuhnya.
Bacaan Lainnya:
Selain itu, peningkatan kapasitas kader Posyandu dan PKK juga menjadi sorotan. Wabup Intan menyebutkan bahwa kader perlu terus dibekali pemahaman tentang pangan bergizi dan pemanfaatan bahan lokal tinggi protein.
“Salah satu inovasi yang akan didorong ke depan adalah demo masak dan lomba masak berbahan pangan alternatif hasil riset, seperti tempe semangit, yang mengandung protein tinggi dan dapat digunakan sebagai substitusi pangan bergizi untuk balita maupun ibu hamil,” jelasnya.
Intan berharap kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media dapat mempercepat tercapainya target Zero Stunting Kabupaten Tangerang pada 2029, serta pengurangan signifikan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. (afa)