BANTENNOW.COM, KOTA TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengintensifkan aksi mitigasi banjir dengan menggelar operasi normalisasi serentak di sejumlah titik krusial. Operasi ini menyasar sungai, drainase, dan embung yang berpotensi memicu genangan saat musim penghujan tiba.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, menyampaikan bahwa operasi dilakukan untuk menanggulangi penyebab utama genangan, seperti pendangkalan dan penyempitan saluran air.
Bacaan Lainnya:
“Kami telah mengerahkan sejumlah alat berat dan puluhan petugas yang diterjunkan langsung untuk memasifkan operasi normalisasi serentak dalam beberapa hari terakhir ini,” ungkap Taufik.
Sejumlah lokasi prioritas menjadi titik pelaksanaan normalisasi, antara lain Kali Angke Cipondoh, Kali Wetan Ciledug, Embung Poris Indah, dan Saluran Pembuangan Bugel Indah.
Kegiatan utama mencakup pengangkatan tumpukan sampah, pembersihan sedimentasi lumpur, hingga perbaikan struktur saluran.
“Ada sejumlah titik krusial di berbagai kecamatan yang dinormalisasi untuk mengantisipasi pendangkalan dan penyempitan saluran air yang selama ini diduga menjadi penyebab utama genangan saat curah hujan sedang tinggi,” jelasnya.
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas saluran air, memperbesar volume tampungan di embung, dan mempercepat aliran air ke hilir, sekaligus mengurangi potensi banjir yang kerap terjadi saat curah hujan tinggi.
Bacaan Lainnya:
Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan jangka panjang Pemkot Tangerang dalam membangun infrastruktur yang tangguh terhadap bencana.
“Di sisi lain, kami melaksanakan operasi normalisasi serentak ini tidak hanya sekadar penanganan teknis melainkan bentuk komitmen dalam menghadirkan infrastruktur yang aman, nyaman, dan berkelanjutan,” tutup Taufik.
Pemkot Tangerang menargetkan program serupa akan terus berlanjut di titik-titik rawan lainnya. Pendekatan holistik akan diterapkan, tidak hanya dari sisi teknis lapangan tetapi juga dengan perencanaan infrastruktur yang berorientasi jangka panjang. (afa)