Dinkes Kabupaten Tangerang Ingatkan: Waspadai Ancaman DBD dengan PHBS dan Jumantik

oleh -434 Dilihat
oleh
Dinkes Kabupaten Tangerang
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mengintensifkan kampanye sosialisasi selama musim hujan, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap peningkatan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD)

TANGERANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang memberikan peringatan kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang kerap muncul selama musim penghujan. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui implementasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dalam hal ini, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Achmad Muchlis, MARS, menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Ia menjelaskan bahwa tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk DBD, seperti barang bekas atau wadah yang bisa menampung air hujan, perlu diperhatikan. Implementasi PHBS menjadi langkah antisipatif agar tubuh tetap sehat.

“Kita harus memulai dari rumah sendiri untuk menjadi Jumantik sehingga, keluarga dan rumah kita aman serta lingkungan dan tetangga kita juga dapat meniru hingga menerapkan hal yang sama menjadi Jumantik,” kata dr. Achmad Muchlis.

Muchlis juga mangimbau, penampungan air alami di barang bekas menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk DBD. Oleh karena itu, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi langkah antisipatif yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita.

“Tampungan air alami di barang bekas atau wadah yang dapat menampung air hujan di sekitar tempat tinggal menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk DBD. Jadi, PHBS menjadi salah satu antisipasi agar tubuh kita tetap sehat,” tambahnya.

Selain menerapkan PHBS, upaya pencegahan DBD dapat dilakukan dengan menerapkan konsep Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Setiap keluarga diharapkan dapat memeriksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, tanpa harus menunggu kedatangan kader atau petugas.

“Kita harus memulai dari rumah sendiri untuk menjadi Jumantik sehingga keluarga dan rumah kita aman. Lingkungan dan tetangga kita juga dapat meniru dan menerapkan hal yang sama menjadi Jumantik,” tambahnya.

Achmad Muchlis juga mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan kegiatan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan konsep 3M plus. Ini melibatkan kegiatan menguras, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Sementara itu, aspek “plus” mencakup penggunaan lotion penolak nyamuk, penanaman tanaman penolak nyamuk di sekitar rumah, dan pemeliharaan ikan pemakan jentik di kolam.

“Dengan menerapkan 3M plus, kita dapat terhindar dari penyakit Demam Berdarah,” ungkapnya. Dengan demikian, langkah-langkah ini dapat menjadi benteng pertahanan efektif melawan ancaman DBD selama musim penghujan. (sdr)

No More Posts Available.

No more pages to load.