NOVEL ASYIK RACIKAN NOVELIS TANGERANG
Oleh Budi Sabarudin/Budi Euy
1/ Tiga Tahun
Kira-kira tiga atau empat tahun lalu, saya kenal Salmah Nurhaliza. Namun itu pun hanya melalui nomor handphone-nya saja. Saya tahu nomor handphone dia dari teman saya yang juga teman dekatnya Salmah.
Namun selama itu pula saya tidak pernah bertemu langsung dengan Salmah. Komunikasi saya dengan dia sangat terbatas hanya melalui WhatsApp (WA). Itu pun langka sekali. Sampai saat ini, saya tidak tahu sosok Salmah.
Suatu kali, Salmah WA saya. Katanya, novelnya mau diterbitkan. Saya diminta bikin semacam testimoni. Tentu saja saya senang sekali. Sebab dengan menuliskan testimoni, artinya saya sudah menanam kebaikan.
Menanam kebaikan pada siapa pun sudah menjadi prinsip hidup saya. Karena itu, jika ada kesempatan untuk berbuat baik, saya akan selalu berusaha mengupayakannya. Saya punya jargon AKTIF dan POSITIF.
Salmah kemudian mengirimkan novelnya melalui email.