KPA Banten: Awas Bahaya Pergaulan Seks Bebas

by -339 Views

SERANG, (BN) – Masa pubertas adalah masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai pada umur 8 sampai 14 tahun.

Pada masa pubertas inilah masa di mana mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar dalam segala hal. Termasuk masalah seks, agar jangan sampai terjerumus dalam pergaulan seks bebas.

Tak heran apabila beberapa diantara mereka seringkali mengambil keputusan yang berisiko hanya untuk merasakan hal-hal yang belum mereka ketahui, seperti seksualitas.

Banyak diantara kalangan anak muda saat ini tidak sabar akan merasakan hubungan seksual, akibat banyaknya adegan berbau pornografi di berbagai konten kehidupan dan pergaulan bebas.

Ditambah lagi jaman saat ini semakin canggih. Remaja harus terselamatkan dari dampak negatif globalisasi yang memiliki arti mendunia yang ibaratnya kebebasan.

Akibat pergaulan seks bebas juga telah berdampak pada penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Tak heran jika saat ini banyak yang menderita penyakit tersebut.

Untuk itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten saat ini tengah berusaha untuk merubah meadset penderita HIV/AIDS, menjadi memiliki semangat hidup. Dikarenakan, virus HIV/AIDS sudah tak lagi mematikan, dan bisa terbilang kronis.

Sekretaris KPA Banten, Santoso Edi Budiono mengatakan bahwa orang yang sudah terkena HIV/AIDS (ODHA), tetap berfikir positif. Karena virus tidak mematikan.

“Untuk ODHA jangan terlalu khawatir, karena masih banyak upaya untuk menanggulangi virus HIV/AIDS. Jangan lupa, jauhi pergaulan bebas dan tidak berkeliaran di luar rumah,” kata Santoso dalam acara, lokakarya pemberantasan HIV dan AIDS bagi Jurnalis di Hotel Ultima Horison, Senin (21/10/2019).

Diakuinya, virus HIV/AIDS tidak begitu menular maupun berbahaya. Bagi orang yang terkena penyakit tersebut diharapkan jangan di jauhi.

“Kasih semangat untuk ODHA, agar dapat bertahan hidup. Jangan di jauhi, maupun di hindari,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banten, Ati Pramuji Hastuti menambahkan, pada intinya harus hisa memilah maupun memilih dalam hal pergaulan.

ODHA ini, tambahnya, bukan untuk dimarjinalkan, akan tetapi dirangkul dan didukung agar mereka merasa tidak dikucilkan dalam masyarakat.

“Penyakit ini, di tularkan dari banyak faktor. Tidak semua Yang terkena penyakit HIV maupun AIDS melakukan penyimpangan atau atas kesalahannya sendiri. Ada juga yang menjadi korban atas perlakuan dari suami, istri atau lingkungan,” tutupnya.

Cek berita yang lain di

No More Posts Available.

No more pages to load.