Keterbukaan Tenaga Kerja, WH : Lebih Enak di Banten Dibanding Jakarta

by -232 Views

SERANG, (BN) – Gubernur Banten Wahidin Halim meminta kepada seluruh Industri/Perusahaan di Banten untuk terbuka terkait kebutuhan angka tenaga kerja.

Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pemberian Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) dan Penghargaan Panitia Pembina Kesehatan Kerja (P2K3) Provinsi Banten 2020 di Pendopo Gubernur Banten KP3B Curug, Kota Serang (Kamis, 27/2/20).

“Bapak Ibu perlu terbuka terhadap kebutuhan tenaga kerja bagi orang Banten. Untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH).

Dengan keterbukaan industri atau pengusaha terhadap kebutuhan tenaga kerja, lanjut WH, program link n match di bidang pendidikan dapat dijalankan.

“Pemerintah akan menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini sejalan dengan perintah Presiden karena pemerintah yang menyediakan perijinan, tenaga kerja, keamanan hingga infrastruktur tentang bagaimana kita menyerap angkatan kerja,” jelasnya.

WH juga berharap agar para pengusaha mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap Banten.

Sehingga merasa nyaman untuk tinggal dan berusaha di Banten.

Untuk itu, pihaknya juga berusaha melakukan pelayanan yang cepat kepada para pengusaha, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Banten dengan layanan kemudahan berinvestasi di Banten, serta merubah pelayanan sebagai penghargaan kepada stakeholder atas kontribusi mereka.

Termasuk pelayanan perijinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

“Saya tidak mau ada satu orangpun menghambat perijinan investasi. Prioritas pembangunan infrastruktur, alhamdulillah memberikan kenyamanan masyarakat dan pengusaha,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, lanjut WH, sesuai amanat dari Presiden Joko Widodo saat dirinya baru menjabat sebagai Gubernur Banten, dirinya juga akan berusaha untuk mengejar ketertinggalan Banten, pemberantasan korupsi, hingga perubahan mental pejabat melalui reformasi birokrasi.

“Alhamdulillah rencana aksi dengan KPK berhasil kita laksanakan sehingga mendapatkan penghargaan dari KPK. Mendapatkan opini WTP tiga kali berturut dari BPK RI,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu WH juga menyampaikan, sebagai upaya membangun kepercayaan kepada masyarakat, pihaknya telah menerapkan Simral untuk membuka informasi sistem penganggaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Mengapa ini saya ungkapkan, agar masyarakat percaya bahwa pajak yang dibayarkan kita pergunakan untuk pembangunan,” terangnya.

Capaian pembangunan di Provinsi Banten lainnya juga turut WH paparan.

Mulai dari kondisi keamanan yang semakin baik, situasi politik yang relatif stabil, angka kemiskinan empat terendah, hingga daya beli masyarakat yang relatif tinggi, revitalisasi Kawasan Kesultanan Banten, hingga fokus pembangunan Provinsi Banten pada bidang pertanian di tahun 2020.

“Bisa dibilang, hari ini lebih enak tinggal di Banten dibanding tinggal di Jakarta,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Banten Al Hamidi menyampaikan, saat ini perusahaan penerima penghargaan Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) dan Penghargaan Panitia Pembina Kesehatan Kerja (P2K3) Provinsi Banten 2020 mencapai 300 perusahaan.

Terdiri dari 158 perusahaan penerima Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) dan 142 perusahaan penerima Penghargaan Panitia Pembina Kesehatan Kerja (P2K3).

“Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi untuk perusahaan dan diharapkan dapat menekan kecelakaan kerja,” ungkapnya.

Secara simbolis, penerima Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) yang diserahkan oleh Gubernur WH diterima oleh PT Indonesia Power UJP PLTU Banten 2 Labuan, PT Adhi Karya, PT BASF Indonesia, PT Seasional Suplies, PT Juhdi Sakti Enginering, PT Indonesia Power Suralaya PGU, PT Bumitangerang Mesindotama, serta PT KHI Pipe Industries.

Sedangkan untuk penerima Penghargaan Panitia Pembina Kesehatan Kerja (P2K3) secara simbolis diterima PT Inti Everspring Indonesia, PT Parkland World Indonesia, PT Indonesia Power UJP Banten 3 Lontar, PT Propan ICC, PT Waskita Karya, PT Indah Kiat Pulp & Paper, PT ASDP Indonesia Ferry, serta PT Telkom Indonesia.

Cek berita yang lain di

No More Posts Available.

No more pages to load.