SERANG, (BN) – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang pada Tahun 2019 ini mencatat ada sebanyak 20 kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala DP3AKB Kota Serang, H Toyalis saat di wawancara oleh media di sela-sela kegiatan sosialisasi dan rapat koordinasi pokja kampung KB tingkat Kota Serang Tahun 2019, di Sebuah Hotel, Kota Serang, Kamis, (15/8/2019).
“Pelecehan seksual terhadap anak ada 20, KDRT 2, anak-anak 18, itu semua tersebar di setiap Kecamatan. Paling banyak tahun ini di Kecamatan Serang,” ungkapnya.
Sementara, lanjutnya, pelecehan seksual juga tersebar di beberapa Kecamatan lainnya.
“Seperti di Walantaka, Taktakan, Cipocok, Kasemen ada 7 kasus pelecehan seksual. Sementara yang belum lapor kepada kita dari Curug,” jelasnya.
Ia juga memaparakan bahwa, pihaknya sudah membentuk pos pusat untuk pembelajaran keluarga tingkat Kota Serang.
“Mudah-mudahan kedepannya kita bisa membentuk di setiap Kecamatan dan kelurahan. Agar pencegahan kekerasan anak bisa merata,” harapnya.
Ditempat yang sama, Kasi Pemenuhan Hak Anak DP3AKB Kota Serang Ati Rohayati mengaku, pada Tahun 2018 yang lalu, pihaknya telah mencatat 40 kasus, 34 kasus terhadap anak, dan 6 kasus KDRT perempuan.
“Sama tersebar di setiap kecamatan. Lebih banyaknya ke seksual. 2018 paling banyak di walantaka. Bahkan korban anak TK juga, paling banyak SMP dan SMA,” katanya.
Di tempat yang sama, Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, sosialisasi kampung KB ini bukan hal baru, tetapi kampung KB sudah di lakukan setiap tahun.
“Tujuan utama yang jelas itu mencapai kesejahtraan masyarakat. Artinya kalau kampungnya bersih. Kemudian juga penduduknya tidak semberaut, dan angka kelahiran juga bisa di atur. Nah ini menuju masyarakat sejahtera,” ungkapnya.
